Friday, August 9, 2013

Doa ku ...

Malam ini aku termenung di samping pintu dan di depan TV sambil memikirkan sesuatu yang ada didalam benakku. Sesekali aku menatap layar HP di samping kananku yang terhubung dengan kabel USB dengan laptop yang sedang aku gunakan malam ini.

Suara kembang api bertebaran dimana-mana,mungkin mereka sedang merasakan kebahagiaan dengan keluarga ataupun teman-teman mereka tak seperti aku. aku yang diselimuti dengan kegelisahan dan kebodohan ku. Hari ini adalah hari pertama yang aku lalui setelah Hari Kemenangan Agamaku,ya Hari lebaran. Semua orang saling bermaafan satu sama lain. Termasuk aku dan dia. Aku udah melupakan kejadian kemarin. Ya aku menggap itu kejadian kemarin karena aku lupa kapan itu terjadi. Mungkin saat kemarin saat kita saling bermaafan satu sama lain lewat SMS dia gak tau apa yang sudah terjadi saat kemarin. Tapi aku sadar,dia juga manusia yang pasti punya kata “khilaf” didalam dirinya. Aku sudah melupakan kejadian yang sangat ingin aku lupakan didalam benakku ini,aku tak mau terlalu tenggelam dalam kesedihan yang tak sepantasnya aku tangisi.

Malam kemarin aku dan dia memiliki misi untuk membuat novel. Kita satu sama lain mau menggambungkan imajinasi yang diluapkan didalam novel. Suatu getaran yang timbul dari HP-ku telah mengalihkan konsentrasi ku dari laptop. Ya chat whatsup dari dia. Dia mengucapkan permohonan maaf yang aku juga bingung kenapa dia ngirim chat ini. Beberapakali HP ku berbunyi menandakan adanya tambahan chat dari dia. Terus menerus aku baca isi chat yang dia kirim,aku tau apa maksud isi chat ini. Aku langsung bangkit dari posisi malasku yang dari tadi didepan laptop. Dia sudah mengetahui air mataku kemarin,dia sudah tahu kenapa hari itu aku pergi dan membatalkan janji untuk buka bersama saat itu. aku bingung mengatakannya,aku sudah melupakan kejadian itu dari jauh hari. Tapi saat aku baca chat yang dia kirim ingatanku langsung kembali ke masa kemarin. Aku mencoba meyakinkan diriku sendiri untuk melupakan kejadia itu lagi. Tapi akhirnya aku meluapkan semuanya di blog ini.

“suatu hubungan yang baik itu yang mengakui kesalahannya dan mau memaafknanya” itu yang dia katakan didalam chat yang dia kirim. Beberapa kali dia mengirim chat agar aku tak kecewa sama dia. Ya saat ini hati yang aku miliki tidak kecewa sekecewa hari kemarin. Dan ada satu kalimat yang mungkin membuat aku bingung,membuat aku terkejut,dan aku gak tau harus mengartikannya sebagai apa. Dia mengatakan untuk tidak bersedih karna perasaan dia yang rasakan sama dengan ku.

Entah aku harus bahagia atau mengganggapnya biasa saja,aku terlalu takut. Takut untuk melangkah untuk dia. Aku tak mau terlarut dalam kebahagiaannya.


Tuhan ...jaga perasaan ini. Aku tak mau terlalu menyayangi dia atau mencintai dia melebihi cintaku padaMu. Jika memang dia terbaik dekatkanlah dengan jalan yang baik,jika bukan berilah keikhlasan untuk hati ini. Initnya aku mencintai dia jika Engkau mengizinkan :’)

No comments:

Post a Comment